Tambahan tumpukan lemak tubuh bisa dipicu berbagai macam hal. Kegiatan
sehari-hari sampai beberapa momen spesial bisa berpotensi menaikkan
angka timbangan Anda. Waspadai 4 kegiatan ini.
Liburan
Saat
liburan merupakan masa rentan naiknya berat badan. Karena liburan
merupakan kegiatan menyenangkan, tak sedikit yang
melonggarkan diet
untuk bersenang-senang. Tak ada yang salah dengan itu, tapi jangan sedih
jika jarum timbangan terdongkrak beberapa angka. Liburan atau mudik ke
rumah keluarga selalu penuh dengan jamuan makanan.
Liburan ke
tempat tertentu juga kerap jadi ajang wisata kuliner. Godaan
makanan-makanan enak yang jarang Anda temui tersebut memang sulit untuk
dihindari. Namun tetap ada trik untuk menjaga berat badan agar tak naik
drastis.
Pertama, batasi jumlahnya. Manjakan diri Anda hanya
pada satu waktu makan dalam sehari. Sebisa mungkin pilihlah waktu makan
pagi atau siang, karena setelah itu Anda masih sibuk beraktivitas dan
bisa membantu membakar kalori. Kedua, aktif bergerak. Liburan memang
saatnya bersantai, tapi jika Anda baru selesai menyantap makanan
berkalori tinggi tak ada salahnya imbangi dengan kegiatan yang membakar
kalori. Berenang, berjalan kaki menjelajahi daerah sekitar, atau
bersepeda keliling tempat berlibur bisa menjadi alternatif yang
menyenangkan.
Ketiga, perhatikan keseimbangan. Pilih salah satu,
pencuci mulut, makanan utama, atau minuman yang akan memanjakan lidah
Anda. Jika Anda memutuskan memesan makanan utama yang berlimpah kalori,
seimbangkan dengan minuman yang tak berkalori seperti air putih. Makanan
utama ditemani dengan minuman dingin yang manis, serta pencuci mulut
yang berlemak akan membuat Anda sukses menyimpan semakin banyak lemak
cadangan di pinggang.
Patah hati
Putus
cinta berjuta rasanya. Ada yang susut berat badan, namun tak sedikit
juga yang bertambah berat badan karena ditinggal kekasih. Bagaimana
tidak? Saat hati sedang sedih, Anda mencari kenyamanan dengan berbagai
cara. Makanan merupakan pengalih perhatian paling umum yang sering
menjadi pilihan bagi orang yang sedang putus cinta.
Anggapannya,
Anda sedang sedih jadi tidak apa-apa memanjakan diri dengan es krim,
cokelat, atau makanan-makanan berlemak tinggi yang bisa membuat Anda
lebih nyaman. Apalagi perasaan kesepian usai putus cinta sering membuat
Anda hanya ingin mengurung diri di rumah. Sahabat terbaik kemudian
adalah makanan yang bisa membuat hati senang. Tanpa terasa, diam-diam
lingkar pinggang pun makin melebar.
Hal ini tentu bisa
dihindari. Jadikan patah hati sebagai motivasi untuk membuat diri Anda
lebih baik. Dengan penampilan dan karakter baru yang lebih baik, bisa
jadi mantan Anda akan menyesal telah memutuskan Anda. Perhatikan
penampilan dan rencanakan beberapa kegiatan untuk memperbaiki diri.
Selain itu, usahakanlah tetap aktif dan tidak mengurung diri di rumah.
Dengan tetap aktif, Anda bisa mendapat lebih banyak hal untuk
mengalihkan perhatian dan membuat Anda lebih positif.
Begadang
Tidak
sedikit penelitian yang menghubungkan kurang tidur dengan naiknya berat
badan. Keadaan kurang tidur membuat produksi hormon kortisol dan
keinginan untuk mencari makanan kecil meningkat. Makan makanan berkalori
tinggi pada malam hari seperti cokelat, keripik kentang, martabak
manis, atau es krim tentu cara yang paling ampuh untuk menambah lemak
tubuh.
Dalam penelitian yang diadakan oleh The National Health
& Nutrition Examination di Amerika terlihat hubungan yang erat
antara kurang tidur dan peningkatan berat badan. Studi yang melibatkan
8000 orang tersebut menunjukkan, seseorang yang tidur kurang dari 7 jam
sehari lebih berisiko terhadap kenaikan berat badan dan kegemukan
dibanding yang memiliki tidur cukup. Hasil studi ini diperkuat oleh
peneliti dari Wake Forest University, Amerika yang menemukan orang yang
tidur kurang dari 5 jam sehari berpotensi menambah lingkar perut 2 1/2
kali lebih banyak. Nah karena itu, usahakan sebisa mungkin tidur 7-8 jam
perhari.
Stres
Masalah di tempat kerja
sampai problema keluarga bisa memicu timbulnya stres. Stres sangat
berpotensi mengundang datangnya lemak berlebih. Stres membuat orang
ingin mencari kenyamanan untuk menenangkan diri, salah satunya dengan
makanan. Tentu hal ini berbahaya jika dilakukan berulang kali setiap
menghadapi masalah. Hasilnya, tumpukan lemak semakin tumbuh subur dalam
tubuh.
Pernyataan bahwa stres bisa memicu pola makan berlebih
tentu banyak yang sudah tahu. Tapi bukan hanya karena itu saja stres
bisa membuat Anda semakin gemuk. Saat stres, produksi hormon kortisol
dan epinefrin pun meningkat. Hadirnya hormon tersebut bisa mendorong
peningkatan penyimpanan lemak, terutama di bagian tengah tubuh. Hormon
ini tentu hanya diproduksi sementara dalam waktu yang singkat. Namun
stres yang berulang tentu membuat tumpukan lemak semakin banyak.
Saat
Anda tertekan masalah, jangan langsung mengalihkan perhatian ke
makanan. Biasakan tubuh untuk merespon stres dengan cara yang tidak
selalu melibatkan makanan. Pelajari teknik bernapas yang menenangkan
tubuh, berjalan kaki sebentar, atau mengunyah makanan yang rendah kalori
seperti buah atau permen karet. Jika memiliki waktu luang, lakukan
kegiatan olahraga yang bisa memicu hormon pengurang stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar